WUHAN, KOMPAS.com – Satu tim riset dari Universitas Sain dan Teknologi Huazhong, China, menagaku telah berhasil menemukan material elektrolit canggih yang disebut LiFNFSI untuk menjanga suhu baterai lithium-ion. Tim tersebut telah melakukan beberapa tes terhadap material pengganti elektrolit konvensional seperti LiPF6. Hongbo Han, seorang anggota dari tim riset tersebut, kunci dari penemuan adalah stabilitas panas baterai dengan menggunakan LiFNFSI.
Elektrolit tersebut mempunyai 1,0 M LiFNFSI dalam campuran karbonat etil (ethyl carbonate) dan kabon metil etil (ethyl mthyl carbonate) dengan daya hantar tinggi dibandingkan dengan LiClO4, punya stabilitas elektrokimia yang baik dan tidak menyebakan korosi terhadap aluminiun.
Pada suhu ruang 25 derajat celcius dan kemudian dinaik sampai 60 derajat celciud, sel grafit/LiCoO2 dengan LiFNFSI memperlihatkansiklus kerja lebih baik dibandingkan LiPF6. Terutama pada suhu 60 derajat Celcius. Penurunan sel elektrolit yang menggunakan bahan dasar LiFNFSI tanpa aditif, hanya 37 persen setelah bekerja dengan 100 siklus. Sedangkan sel dengan LiPF6 yang digunakan baterai lithium-ion, mengalami penurunan kemampuan cepat pada suhu tersebut.
Brerdasarkan tes materail elektrolit LiFNFSI, diperlihatkan kemamampuan untuk meningkatkan kinerja baterai yang bekerja pada suhu tinggi. Pada aplikasi otomotif, kemampuan bahan mencegah terjadinya panas tersebut sangat menguntungkan. Produsen mobil tidak perlu lagi menggunakan teknik pendingin cairan untuk mencegah suhu baterai tinggi, terutama pada mobil listrik dah hibrida plug-in.
No comments:
Post a Comment